Habibie
Habibie terlahir dari seorang ayah yang berasal dari keluarga terpandang dan seorang ibu yang berasal dari keturunan ningrat, hal tersebut tidak membuat seorang Habibie menjadi sombong. Melainkan hal tersebut ia gunakan sebaik mungkin untuk mencapai cita-citanya yakni, menciptakan pesawat terbang. Hobi membacanyalah yang membuat Habibie dapat mencapai keinginannya sejak kecil tersebut. Memasuki perkuliahan, dimana saat itu ayahnya telah meninggal membuat ibunya mau tidak mau menjadi tulang punggung keluarganya, sehingga mengalami kesuliatan keuangan. Namun hal tersebut tidak mematahkan tekat awal seorang Habibie. Dibekali dengan otak yang jenius, Habibie meneruskan perkuliahannya di Jerman dan berhasil mendapat beasiswa di sana. Meskipun, banyak rintangan yang ia terima seaktu di negeri orang, tidak ada satu hal pun yang berhasil mematahakan semangatnya. Hingga pada akhirnya, Habibie sukses. Ia telah menjabat sebagai wakil presiden pada tahun 1998. Pada Mei 1998, Habibi naik jabatan menjadi seorang presiden ketiga negara Indonesia. Lain halnya dengan presiden lain yang memimpin denganwakilnya, Habibie menjabat sebagai presiden tanpa adanya seorang wakil. Tidak hanya sukses dalam bidang politik, Habibie yang mempunyai otak jenius membuatnya dikenal sebagai ahli penerbangan, karena keberhasilannya dalam menciptakan pesawat terbang. Hal ini tentunya menjadi suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia .
Kisah Habibie ini mengajarkan kepada kita agar selalu berusaha untuk mencapai cita-cita. Sama seperti Habibie yang pantang menyerah agar berhasil membuat pesawat terbang, demikian juga kita, para pembaca, seharusnya kita tidak pantang menyerah dalam mencapai cita-cita kita. Apapun itu, jika kita sudah berusaha, maka tidak ada yng mustahil bagi Tuhan.
Komentar
Posting Komentar